Sabtu, 10 April 2021

murod amil

Murod amil

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 
اصله بإسم فحدفة الهمزة لكثرة الاستعمال وطولت الباء عواضا عنها فصار بسم، قوله بسم جار ومجرور متعلق بمحدوف انفاقا قدره البصريون إبتدائ والكفيون أبتدأُ والله مجرور لانه مضاف اليه والرحمن نعت لله والحيم نعت بعد نعت هذا هو المشهور

Asalnya lafadz بِسْمِ adalah بإسم kemudian hamzahnya di buang karena banyak penggunaan, tempat باء nya dipanjangkan karena pengganti hamzah maka باسم jadi لبسم . perkataan kimusonif بسم ialah jer dan majrur (yang menjerkan yang dijerkan) yang dita'luqkan ke yang di buang menurut kesepakatan ulama, ulama Bashroh memperkirakan yang di buang itu ialah إبتدائ sedangkan ulama kufah memperkirakan yang dibuang itu ialah ابتدأ . lafad Allah itu dijar kan  karena dia itu mudof ileh. Lafad الرحمن itu jadi sifat lafad Allah. Lafad الرحيم jadi sifat setelah sifat. Yang disebutkan ini ialah qaul yang masyhur.

اعلم أن العوامل فى النحو مائة عامل 
قوله اعلم فعل الامر مبنى على السكون فى اخره وفاعله ضمير مستتر فيه وجوبا تقديره انت يعود على المخاطب. قوله أن ومعمولها فى محل نصب سادة مسد مفعولى اعلم

Ketahuilah sesungguhnya awamil (para pekerja yang merofa'kan, menashobkan, menjerkan, dan menjazamkan) dalam ilmu nahu itu ada seratus amil.

Perkataan kimusonif lafad اعلم adalah fi'il amar yang dimabni sukun, fa'ilnya اعلم ialah domir yang wajib disimpan didalamnya, taqdirnya (perkiraanya) domir adalah انت  yang kembali terhadap mukhotob, perkataan kimusonif lafad أن dan yang diamalnya (dikerjainnya) adalah dalam kondisi mashob sebagai penutup dalam menutupi dua maf'ulnya اعلم .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar