Rabu, 09 September 2020

Syarah sittin solat jenazah



(Fardu-fardu solat terhadap jenazah ) yakni ruku-rukunya (ada sebelas) yang pertama ialah (berdiri bagi yang kuasa berdiri) seperti solat lainya dari solat-solat fardu, keluar dari ungkapan "kuasa berdiri" yaitu yang tidak kuasa berdiri seperti apa yang telah dahulu pada pembicaraan : berdirinya solat yang difardukan. Yang kedua ialah (niat) seperti semua solat. yang ketiga ( menyatakan kefarduan) tidak wajib menyatakan adanya fardu adalah fardu kifayah. orang yang solat jenazah berkata dengan sunah supaya lisan membantu hati :

(اُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ الْجَنَازَةِ) اَوْ هٰذَا الْمَيِّتِ اَوْ نَحْوِهِ (فَرْضًا اِمَامًا اَوْ) فَرْضَا (مَأْمُوْمًا)

(USHOLLI 'ALAA HAHDZAL JANAAZATI) AU HAAZDAL MAYYITI AU NAHWIHI (FARDLON IMAAMAN AU) FARDON ( MA'MUMAN)

(Aku niat solat terhadap jenazah ini) atau mayit ini atau semisalnya (fardu sebagai imam atau) fardu ( sebagai makmum).
{{ rincian niat}}
Untuk jenazah lelaki atau perempuan, doanya اللهم اغفر لها

(اُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ الْجَنَازَةِ فَرْضًا اِمَامًا )

(اُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ الْجَنَازَةِ فَرْضًا مَأْمُوْمًا)

Aku niat solat atas jenazah ini, fardu sebagai imam.
Aku niat solat atas jenazah ini, fardu sebagai makmum,

Untuk jenazah laki-laki saja, doanya اللهم اغفر له
(اُصَلِّى عَلَى هٰذَا الْمَيِّتِ فَرْضًا اِمَامًا

(اُصَلِّى عَلَى  هٰذَا الْمَيِّتِ فَرْضًا مَأْمُوْمًا

Aku niat solat atas mayat ini fardu sebagai imam,
Aku niat solat terhadap mayat ini fardu sebagai makmum,

Untuk jenazah perempuan saja: doanya اللهم اغفر لها .

(اُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ الْمَيِّتَةِ فَرْضًا اِمَامًا

(اُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ  الْمَيِّتَةِ فَرْضًا مَأْمُوْمًا)

Aku niat solat atas mayat ini fardu sebagai imam,
Aku niat solat terhadap mayat ini fardu sebagai makmum,

Untuk jenazah banyak, doanya اللهم اغفر لها ، اللهم اغفر لهم

(اُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ الْمَوْتَى  فَرْضًا اِمَامًا

اُصَلِّى عَلَى هٰؤُلَاءِ الْمَوْتَى  فَرْضًا اِمَامًا

(اُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ  الْاَمْوَاتِ  فَرْضًا اِمَامًا

(اُصَلِّى عَلَى هٰؤُلَاءِ الْاَمْوَاتِ  فَرْضًا اِمَامًا

(اُصَلِّى عَلَى هٰذِهِ الْجَنَائِزِ فَرْضًا  مَأْمُوْمًا

(اُصَلِّى عَلَى هٰؤُلَاءِ الْجَنَائِزِ فَرْضًا  مَأْمُوْمًا

Aku niat solat atas mayat-mayat ini fardu sebagai imam,
Aku niat solat terhadap mayit-mayit ini fardu sebagai imam,
Aku niat solat terhadap mayit-mayit ini fardu sebagai imam,
Aku niat solat terhadap jenazah-jenazah ini fardu sebagai makmum,

Untuk dua mayat: doanya , اللهم اغفر لهما

اُصَلِّى عَلَى هٰذَيْنِ الْمَيِّتَيْنِ  فَرْضًا اِمَامًا

Aku niat solat terhadap 2 mayit ini fardu sebagai imam,
{Itu lah rinciannya}

Atau makmum berkata dalam niat:

اُصَلِّى عَلٰى مَنْ  صَلَّى عَلَيْهِ الْاِمَامُ

Aku niat solat atas orang yang imam menyalatinya.
Ketahuilah: bahwasanya niat imam menjadi imam adalah sunah pada solat jenazah seperti solat lainya kecuali pada solat jumat, maka sesungguhnya niatnya imam jadi imam adalah syarat pada solat jumat, dan ketahuilah bahwasanya niatnya makmum jadi iqtida (mengikuti imam) atau niat jadi makmum atau niat berjamaah adalah syarat pada solat jenazah dan solat lainya. yang keempat, kelima, keenam dan ketujuh adalah empat takbir, sebagian dari empat takbir itu adalah takbiratulihram.
Yang kedelapan ialah bacaan fatihah seperti solat lainya dari berbagai solat. yang kesembilannya ialah bacaan solawat atas nabi SAW selepas takbir kedua. yang kesepuluhnya ialah lebih dekatnya yakni lebih sedikitnya doa untuk mayit dengan khususnya mayit selepas takbir ketiga, doa tersebut ialah:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَهُ اَللّٰهُمَّ ارْحَمْهُ

ALLAHUMMAG FIRLAHU ALLAHUMMAR HAMHU,

yaAllah berilah Ampunan padanya (mayit) yaAllah berilah rahmat padanya,
dan semisal itu dari yang umum padanya yang disebut doa. yang kesebelasnya ialah uluk salam pertama seperti solat lainya dari berbagai solat.
Disyaratkan untuk ke-sah-an solat agar ia (orang yang solat jenazah) mencopot kedua sandalnya bila keduanya najis atau mutanajjis (kena najis) dan ia boleh berdiri diatas kedua sandalnya bila keadaan keduanya suci seperti adanya kedua sendal dibuat dari kulit hewan yang disembelih, walaupun dibawah kedua sandal itu mutanjjis seperti halnya seorang solat diatas hamparan yang dibawah hamparan itu ada najis atau solat diatas ranjang yang kaki-kaki ranjang itu ada najisnya. Adapun sempurnanya doa untuk mayit bila berucap doa setelah takbir ketiga ialah:

اللـّٰـهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّـنَا وَمَيِّــتِــنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِــبِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِـيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَاُنْثَـانَا . اللـّٰـهُمَّ مَنْ اَحْيَــيْـتَهُ مِنـَّـا فَاَحْيِهِ عَلَى الإِسْلاَمْ  وَمَنْ تَوَفـَّــيْتَهُ مِنـَّـا فَــتَوَفـَّـهُ عَلَى الإِيْمَانِ.

Ya Allah, ampunilah orang yang hidup di antara kami dan orang yang mati kami, orang yang hadir di antara kami dan orang yang ghaib/tidak hadir kami, anak kecil di antara kami dan orang dewasa kami, laki-laki di antara kami dan perempuan kami. Ya Allah, orang yang Engkau hidupkan di antara kami, maka hidupkanlah dia dengan Keislaman. Siapa yang Engkau wafatkan di antara kami, maka wafatkanlah dia dengan keimanan. 

Bila keadaan mayitnya sudah balig maka ia (orang yang solat) menambahi atas doa ini:

: اللـّٰهُمَّ  هَذَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدَيْكَ خَرَجَ مِنْ رَوْحِ الدُّنْيَا وَسَعَتِهَا وَمَحْبُوْبُهُ وَاَحِبَّائُهُ فِيْهَا اِلَى ظـُـلْمَةِ اْلقَبْرِ وَمَا هُوَ لَا قِيْهِ كـَانَ يَشْهَـدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لـَـكَ وَاَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلـُـكَ وَاَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ  اللـّٰهُمَّ اِنَّهُ نَزَلَ بِكَ وَاَنْتَ خَيْرُ مَنْزُوْلٍ بِهِ وَاَصْبَحَ فـَـقِـيْرًا اِلـَى رَحْمَتِكَ وَاَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ وَقـَـدْ جِئْنَاكَ رَاغِبِيْنَ اِلـَـيْكَ شُفـَـعَاءَ لـَـهُ اللـّٰهُمَّ اِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِيْ اِحْسَانِهِ وَاِنْ كـَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ وَلـَـقـِّـهِ بِرَحْمَتِكَ رِضَاكَ وَقِهِ فِتْنَةَ اْلقـَـبْرِ وَعَــَذابَهُ وَافْسَحْ لـَـهُ فِيْ قـَــبْرِهِ وَجَافِ اْلاَرْضَ عَنْ جَنْبَيْهِ وَلـَــقـِّـهِ بِرَحْمَتِكَ اْلاَمْنَ مِنْ عَذَابِكَ حَتَّى تَبْعَثَــهُ آمِنًا اِلـَى جَنَّتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Ya Allah, mayat ini adalah hamba-Mu dan anak dari dua hamba-Mu. Dia keluar dari kesenangan dan kelapangan dunia, sementara yang dia cintai dan orang-orang yang mencintainya berada di sana, menuju kegelapan kubur dan perkara-perkara yang akan dijumpainya. Keberadaanya ia bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Engkau semata yang tiada sekutu bagi-Mu dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosul-Mu. Engkau lebih mngetahuinya daripada kami. Ya Allah, dia kembali kepada-Mu, sedangkan Engkau adalah sebaik-baik tempat kembali. Dia sangat membutuhkan rahmat-Mu, sedangkan Engkau tdk butuh untuk mengadzabnya. Kami mendatangi-Mu seraya mengharap kepada-Mu agar memberikan syafa’at untuknya. Ya Allah, jika dia orang yang baik, maka tambahkanlah kebaikannya. Jika dia orang yang jahat, maka ampunilah keburukannya . Berilah dia keridhoan-Mu dengan rahmat-Mu. Jagalah dia dari fitnah kubur dan adzabnya. Luaskanlah kuburnya. Jauhkanlah bumi dari kedua sisi badannya ( jgn sampai bumi menghimpitnya ) Berilah dia rasa aman dari adzab-Mu dengan rahmat-Mu hingga Engkau membangkitkannya dalam keadaan aman menuju surga-Mu dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Pengasih dari segala pengasih.

Bila adanya mayit itu perempuan maka ia (orang yang solat jenazah) berkata dalam doanya:
هَذِهِ اَمَتُكَ وَبِنْتُ عَبْدَيْك
ini (simayit perempuan) adalah Amatmu (hamba perempuanmu) dan anak perempuan kedua hambamu,,
dan ia (orang yang solat jenazah) menta'niskan domir-domir, kalau ia memudzakarkan domir-domir atas maksud lafadz الشخص  (seseorang) maka memudzakarkannya itu tidak apa-apa. Bila adanya mayit itu bocah maka ia (orang yang solat jenazah) berucap doa sebagai pengganti apa yang ia tambahi pada orang yang balig, berucap doa:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِاَﺑَﻮَﻳْﻪِ ﻭَﺳَﻠَﻔًﺎ ﻭَﺫُﺧُﺮًﺍ ﻭَﻋِﻈَﺔً ﻭَﺍﻋْﺘِﺒَﺎﺭًﺍ ﻭَﺷَﻔِﻴْﻌًﺎ ﻭَﺛَﻘِّﻞْ ﺑِﻪِ ﻣَﻮَﺍﺯِﻳْﻨَﻬُﻤَﺎ ﻭَﺃَﻓْﺮِﻍِ ﺍﻟﺼَّﺒْﺮَ ﻋَﻠﻰَ قُلُوْبَهُمَا

ya Allah jadikanlah kematian anak ini pahala yang didahulukan untuk kemaslahatan kedua ibu bapaknya dan sebagai pahala yang didahulukan, simpanan, nasihat, pembelajaran dan pembela, beratkanlah timbangan amal  dengan kematian anaknya, limpahkanlah kesabaran pada hati kedua nya.

Disunahkan berucap doa setelah takbir keempat:

اللـّٰهُمَّ لَاتَـحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنـَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْلـَنَا وَلـَهُ

Ya Allah, janganlah Engkau menghilangkan kami akan pahala mensolatinya dan jangalah Engkau menimpakan cobaan kepada kami setelahnya serta ampunilah kami dan dia.



Selanjutnya klik disini